Ayo Jelas Soal Injil! (bag. 4)
Tata Bahasa Injil
Kalau kita ingin fasih berbahasa Inggris, kita perlu belajar tata bahasa (grammar)-nya dengan benar. Demikian pula kalau kita ingin hidup berpadanan dengan Injil, kita perlu memahami tata bahasa Injil. Yang penting adalah urutannya. Indikatif->Imperatif. Bukan sebaliknya.
Indikatif | Imperatif |
Fakta yang telah terjadi Deklarasi Injil Apa yang Kristus telah lakukan 'Being' – siapa kita di dalam Kristus |
Perintah dan Larangan Kewajiban Injil Apa yang kita perlu lakukan 'Becoming' – bagaimana kita diubah dalam Kristus |
Inilah pola yang muncul di seluruh Alkitab baik Perjanjian Lama dan Baru. Berikut beberapa contoh dalam surat-surat Rasul Paulus:
Ketidakpahaman tentang tata bahasa diatas menyebabkan orang Kristen jatuh kepada dua kesalahan fatal, legalisme (gila hukum) dan antinomianisme (anti-hukum)
Imperatif minus Indikatif = Legalisme
Gereja-gereja Tuhan terjebak di dalam legalisme bila indikatif Injil tidak ditekankan. Kita memikul kembali kuk hukum demi menyenangkan Allah, padahal Allah telah sepenuhnya mengasihi kita saat Ia mengutus Anak-Nya untuk mati menerima murka-Nya atas dosa menggantikan kita. Saat Indikatif ditekankan, ketaatan kita menjadi sukacita.
Tentu kita tidak akan pernah dapat menyenangkan Allah dengan hukum, karena kita tidak akan pernah mampu taat hukum 100%. Hukum menyatakan dosa dalam hati kita, namun tak dapat menyingkirkan dosa tersebut dan mentransformasi hati kita. Hukum menunjukkan seperti apa hidup yang kudus, namun tak dapat menguduskan kita
Indikatif minus Imperatif = Antinomianisme
Sebaliknya, bila imperatif Injil tidak diajarkan, kita akan jatuh ke dalam antinomianisme. Kita tidak akan pernah berusaha mematikan dosa, melawan si Jahat, karena kita pasif dan hanya menunggu Kristus yang melakukannya bagi kita. Inilah akar dari pemahaman yang salah akan kebaktian pelepasan (‘mengusir setan malas, setan cabul, dst. dari diri kita’) tanpa kita perlu bertobat, berubah, dan berjuang.
Sudahkah Anda memahami tata bahasa Injil, dan hidup berpadanan dengan Injil?
More in Resources
February 1, 2022
Kebaikan TerbesarJanuary 31, 2022
Kesabaran Tanpa BatasJanuary 28, 2022
Damai Sejahtera Multidimensi