SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Belajar dari Daud: Apa Artinya Diperkenan Tuhan?

Selain Abraham dan Musa, mungkin tidak ada tokoh Alkitab lain yang lebih besar daripada Raja Daud. Masa pemerintahannya menjadi teladan bagi raja-raja Israel setelah kepergiannya. Kerajaan Daud seringkali disebut sebagai masa-masa keemasan Israel. Maka heran bahkan setelah Yesus mau naik ke surga pun, para murid-Nya bertanya apakah sekarang waktunya Ia memulihkan masa-masa keemasan itu. Daud juga disebut sebagai seorang yang berkenan kepada Tuhan / a man after God’s own heart (1 Sam 13:14). Daud berkenan kepada Tuhan bukan karena dia punya kualitas khusus di dalam dirinya. Arti kata berkenan kepada Tuhan lebih berbicara pada sikap Tuhan kepada Daud, daripada sikap Daud kepada Tuhan. Hati Tuhan lah yang terarah kepada Daud sehingga Ia berkenan kepadanya. Tuhan Allah telah mengkhususkan Daud untuk tugas pekerjaan kerajaan-Nya. Ini disimbolkan dengan minyak urapan yang Samuel tuangkan di atas kepala Daud. Tindakan pengurapan ini dalam bahasa Ibraninya di“mesias” kan, Artinya, orang yang Allah pilih untuk melakukan kehendak hati-Nya. Sayangnya, walaupun Daud banyak mengalami berkat Tuhan dan berjasa besar bagi bangsa Israel, dalam banyak hal ia jugaadalah pribadi berdosa yang berulangkali gagal taat kepada Tuhannya.

Kegagalan demi kegagalan ini secara garis besar diikuti oleh setiap keturunan Daud. Kecuali satu orang. Janji Tuhan ditepati ketika raja yang Ia janjikan itu akhirnya hadir ke dalam dunia. Yesus, Anak Daud yang agung, sungguh-sungguh hidup sebagai raja yang berkenan kepada Tuhan Allah. Ia bahkan menunjukkan ketaatan-Nya sampai pada titik memberikan hidup-Nya bagi bangsa yang menolak kerajaan-Nya (lihat Filipi 2:8-9). Dialah mesias (dalam bahasa Yunani, Kristus) yang sesungguhnya: pribadi yang dikhususkan Allah untuk menggenapi kehendak-Nya.

Tetapi kita tidak berhenti di situ. Yesus Kristus, melalui Roh Kudus-Nya, telah memanggil sejumlah orang yang Ia sendiri khususkan untuk menjalankan kehendak-Nya di bumi. Nama ‘Kristen’ yang mungkin berarti ‘Kristus kecil’ adalah panggilan orang-orang lain yang mengejek para pengikut Kristus pada waktu itu. “Sok ‘Kristus’ lu!” mungkin begitu sindiran mereka. Status khusus yang dulunya Tuhan berikan hanya pada orang-orang tertentu, kini diembankan kepada setiap orang yang berada di dalam Kristus. Setiap orang Kristen sejati adalah orang yang Tuhan telah khususkan untuk menjalankan rencana-Nya di dunia ini. Kita adalah orang-orang yang berkenan di hati Tuhan, bukan karena kebaikan atau keburukan kita, melainkan karena Kristus telah berkenan kepada Bapa-Nya.

Beberapa hal yang kita dapat pelajari dari kehidupan raja Daud:

  1. Pengharapan. Hanya Tuhan Allah yang dapat memberikan kita permulaan yang baru. Kegagalan demi kegagalan, baik dalam skala nasional (bangsa Israel) maupun personal (Raja Saul), tidak menjadi tembok penghalang bagi Tuhan untuk memulai sesuatu yang baru.
  2. Kerendahhatian. Hanya Tuhan Allah yang dapat melihat diri kita sesungguhnya dan siapa diri kita di dalam Kristus. Sebagai orang Kristen yang telah diurapi Roh Allah sendiri, tidak satu pun dari kita punya alasan untuk sombong (lihat 1 Kor 1:26-29).
  3. Pertolongan. Hanya Tuhan Allah yang dapat memperlengkapi kita untuk melayani orang lain. Sama seperti Daud dan Yesus diurapi untuk menjalankan kehendak Tuhan Allah, demikian juga setiap orang Kristen. Setiap dari kita dipanggil untuk melayani orang lain. Tidak ada perlengkapan yang lebih baik lagi selain Roh Allah sendiri yang tinggal di dalam kita untuk menolong melayani Tuhan dan sesama.