SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Mat 5:19-20 "Dibebaskan Untuk Taat (Bagian 2)"

Matius 5:19-20
(19) Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (20) Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Kita sudah melihat bagaimana Yesus menggenapi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi melalui pengajaran-Nya, hidup-Nya, dan kematian-Nya.

Menyambung apa yang kita sudah pelajari kemarin, Yesus menggenapi hukum Taurat melalui gereja-Nya. Sebagai pengikut Yesus, kita bukan saja menerima seluruh kebenaran Yesus diperhitungkan menjadi milik kita, tapi Allah juga menulis hukum-Nya di dalam hati kita.

Dengan kata lain, keselamatan bukan saja soal bagaimana Allah membenarkan kita melalui Yesus, tetapi juga bagaimana Allah terus memperbarui kita yang sudah berada di dalam Yesus. Itu sebabnya tidak heran Yesus sendiri mengatakan ini kepada murid-murid-Nya:

Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. (Yoh 14:15)

Allah membenarkan kita melalui Yesus serta membebaskan kita dari hukuman dosa agar kita menjadi penurut-penurut Allah (Efesus 5:1-2). Anda akan menemukan salah satu argumen terpenting di Perjanjian Baru adalah ini: hanya ada satu jenis warga negara kerajaan Allah. Semua yang dibenarkan melalui Yesus, adalah mereka yang juga diperbarui di dalam Yesus. Semua yang beriman di dalam Yesus, juga akan bertobat kepada Yesus.

Itu sebabnya pendirian Yesus terhadap hukum Taurat di sini penting bagi setiap pengikut-Nya. Yesus sedang mengatakan bahwa sikap kita terhadap hukum Taurat menunjukkan sikap kita terhadap sang Pemberi Hukum, yaitu Tuhan Allah sendiri. Sama seperti kalau anda dengan sengaja melanggar lampu merah, maka anda tidak saja bersalah terhadap sesama pengemudi mobil lainnya, tapi anda dengan sengaja menunjukkan sikap anda kepada pihak yang berwajib.

Kalau kita menganggap remeh hukum Allah, apalagi mendorong orang lain untuk melakukan yang sama, artinya kita menganggap remeh Allah sendiri bahkan melecehkan keselamatan yang Ia berikan. Memang betul kita tidak diselamatkan karena ketaatan kita kepada hukum Allah, tapi orang yang sudah menyadari besarnya anugerah keselamatan yang Ia berikan, tidak mungkin memandang remeh apalagi melecehkan Allah sang Pemberi Hukum itu.

Kita dibebaskan bukan dari ketaatan melainkan dari dosa. Kita dibebaskan untuk ketaatan. Bagaimana kita, sebagai pengikut Yesus, bisa tahu apa standar ketaatan yang Tuhan cari dari kita? Salah satu sarana yang paling utama adalah dengan mengenal, mendalami, dan mencintai hukum-Nya, atau kalau pakai bahasa hari ini, kita harus mengenal, mendalami, dan mencintai Firman-Nya. Kita tidak bisa mengeklaim mencintai Tuhannya Firman, kalau kita tidak mencintai Firman Tuhan. Itu sebabnya penting bagi orang Kristen untuk membaca, memahami, dan belajar mengaplikasikan Alkitab.

Peter Adam menuliskan bahwa kita harus belajar untuk melihat pekerjaan Tuhan dalam hidup kita yang kelihatannya biasa-biasa saja. Ia kemudian mendaftarkan bagaimana mujizat anugerah Tuhan bekerja di dalam dan melalui kita setiap harinya:

  • Setiap kali kita percaya pada Allah Bapa surgawi kita di dalam Yesus Kristus.
  • Setiap sikap dan tindakan kasih terhadap suami, istri, anak, orang tua, keluarga, teman, sesama anak Tuhan, tetangga, atau bahkan musuh!
  • Setiap pernikahan yang masih bertahan.
  • Setiap tugas pekerjaan sehari-hari (dibayar atau tidak) dalam melayani Yesus.
  • Setiap keputusan untuk tidak berbuat dosa, serta memilih untuk menghormati Tuhan dengan hidup kita.
  • Setiap bentuk keterlibatan di dalam kehidupan gereja.
  • Setiap usaha untuk hidup damai dengan orang lain.
  • Setiap kali kita mengampuni orang lain.
  • Setiap perubahan yang terjadi oleh Roh Tuhan melalui Firman-Nya.
  • Setiap penderitaan yang kita tanggung demi Kristus.
  • Setiap kali kita bertahan dalam ujian atau penderitaan.
  • Setiap pikiran, perkataan, doa, tangisan, pujian, penyembahan, doa syafaat yang kita bawa ke hadapan Tuhan.
  • Setiap kali kita menguatkan sesama anak Tuhan.
  • Setiap usaha untuk menjangkau serta bekerja sama dengan orang lain.
  • Setiap bentuk dukungan finansial yang diberikan dengan sukacita, untuk gereja, pekerjaan misi, atau tujuan baik lainnya.
  • Setiap usaha baik untuk membagikan iman kita dengan mereka yang belum mengenal Yesus.
  • Setiap pengorbanan demi kebaikan orang lain.
  • Setiap perbuatan baik, termasuk yang kita lakukan secara acak.
  • Setiap ekspresi rasa puas dalam keadaan yang kita miliki saat ini.
  • Dan banyak lagi lainnya!

Bagi kita yang telah dan masih melalui masa-masa pandemi ini, pernahkah kita berpikir alangkah baiknya Tuhan masih memberikan kita anugerah untuk melakukan serta mengalami hal-hal di atas? Alangkah indahnya bahwa kita bukan saja menjadi pemberi tapi juga penerima hal-hal di atas dari orang lain?

Setelah ini kita akan lebih mendalami apa artinya memiliki hidup keagamaan (righteousness) yang lebih benar daripada hidup keagamaan (righteousness) nya para ahli Taurat dan orang Farisi. Tapi untuk saat ini mari kita mendalami kekaguman serta syukur kita pada Tuhan yang bukan saja sudah memberikan righteousness / kebenaran yang sempurna di dalam Yesus, tetapi juga memampukan kita untuk menghidupi serta mengalaminya dari hari ke hari. Kita melakukan hal-hal yang Peter Adam daftarkan di atas bukan supaya kita diselamatkan, tetapi karena kita sudah diselamatkan. Ketaatan kita tidak hanya dipermukaan, tapi datang dari hati yang bersyukur atas anugerah keselamatan yang Tuhan berikan. That's true freedom!

DOA
Allah Bapa, kami bersyukur untuk hukum Taurat-Mu, kitab para nabi, sejarah bangsa Israel, ratusan lagu dan puisi tentang Engkau dan dunia ini yang terkandung di dalam Firman-Mu, Alkitab yang ada di tangan kami ini. Kami bersyukur karena di dalam-Nya kami dapat mengenal Siapa Engkau yang sesungguhnya, siapa diri kami, siapa itu Kristus, dan apa yang Engkau tuntut dari kami.

Tolong kami untuk hidup semakin mengenal dan mencintai Firman-Mu, sehingga kebenaran Injil itu bukan saja boleh kami alami dan nikmati, tapi juga dapat orang lain alami dan nikmati melalui kami.

Demi nama Yesus, Firman yang hidup itu kami berdoa. Amin.

Leave a Comment

Comments for this post have been disabled.