SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Mazmur 24 "Raja Kemuliaan"

Mazmur 24
(1) Mazmur Daud.

Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. (2) Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.

(3) "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" (4) "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. (5) Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. (6) Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub." Sela

(7) Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! (8) "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!" (9) Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! (10) "Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!" Sela

Menurut tradisi Yahudi, Mazmur ini dinyanyikan setiap pagi pada hari Sabat. Mazmur ini mengingatkan setiap orang yang menyembah Tuhan Allah untuk sadar bahwa ia sedang berhadapan dengan Raja Kemuliaan. Seringkali ketika kita berdoa atau beribadah, kita lupa Tuhan seperti apa yang sedang kita hadapi. Apa artinya the glory of God atau kemuliaan Allah? Kemuliaan Allah di Alkitab merupakan manifestasi dari kebesaran, kelayakan, keindahan, serta keagungan dari setiap kesempurnaan ilahi. Secara khusus Allah menyatakan kemuliaan-Nya melalui seluruh ciptaan dan karya keselamatan-Nya melalui Yesus Kristus. Seperti kata lagu hymn, "Datang menyembah Raja yang mulia!" mari kita melihat beberapa aspek kemuliaan Allah di Mazmur ini.

Kita memuliakan Tuhan sebagai Pencipta. Ayat 1-2 pada dasarnya mengatakan tidak ada satu bagian dari ciptaanpun yang di belakangnya tidak ada merk 'made by God, made for God.' Bukan saja diciptakan oleh Tuhan, tetapi juga diciptakan bagi Tuhan. Dari belahan tata surya yang belum bisa dilihat oleh teropong tercanggih, sampai sel tubuh terkecil yang kasat mata. Dari indahnya matahari yang terbenam, sampai ke dahsyatnya badai tornado. Dari teknologi tercanggih yang hanya baru dipakai oleh segelintir orang di dunia, sampai ke alat bantu yang kita anggap begitu biasa. Dari ujung ke ujung kita bisa melacak kebesaran serta bijaksana Tuhan di dalamnya. Kita memuliakan Tuhan sebab Ia telah menciptakan dunia dimana di dalamnya kita hidup dan tinggal.

Kita memuliakan Tuhan sebagai Pemberi. Menghadapi Tuhan yang kepadanya kita berhutang seluruh keberadaan kita, pendengar diundang untuk mendekat kepada-Nya. Tapi ini bukan undangan yang sembarangan bisa dihadiri semua orang! Kalau perusahaan anda perlu melakukan tender dengan sebuah perusahaan yang ternama dan berskala internasional, maka pasti yang diutus adalah orang-orang yang terbaik bukan? Kita mengharapkan orang-orang ini merepresentasikan wajah, budaya, dan reputasi perusahaan sehingga tendernya bisa gol. Dalam artian tertentu, itulah yang Tuhan harapkan dari orang-orang yang datang menyembah Dia. Peraturan-peraturan penyembahan di Perjanjian Lama menunjukkan bahwa Tuhan layak menerima the best of the best, bukan barang sisa atau bekas. Itulah yang dikatakan di ayat 4: Tuhan menuntut penyembah yang hatinya dan hidupnya suci, seluruh pikiran dan tindakan hidupnya sinkron 100% dengan yang Tuhan kehendaki setiap saat.

Tetapi kita juga perlu ingat bahwa peraturan-peraturan di Perjanjian Lama juga menunjukkan bahwa Tuhan jugalah yang memberi the best of the best. Tuhan tahu bahwa tidak ada satu pun manusia yang layak untuk naik serta mendekat apalagi tetap tinggal bersama-Nya. Itu sebabnya pada akhirnya hanya orang-orang yang sudah menerima anugerah keselamatanlah yang dapat qualified untuk menghadap kepada Tuhan. Waktu kita mengakui bahwa tidak satu pun dari kita memiliki tangan yang bersih apalagi hati yang murni, kita mengakui bahwa yang kita butuhkan adalah belaskasihan dan anugerah Tuhan. Itu sebabnya Daud menyebut orang-orang ini sebagai mereka yang mencari wajah Tuhan, sama seperti Yakub bapak leluhur bangsa Israel, yang waktu ia berjumpa dengan Tuhan berhadap-hadapan menyadari bahwa dia lah yang butuh Tuhan dan bukan kebalikannya (lihat Kej 32:26). Kita memuliakan Tuhan sebab Ia telah memberikan anugerah dimana melaluinya kita bisa datang dan mendekat kepada-Nya.

Kita memuliakan Tuhan sebagai Pemenang. Ayat-ayat 7-10 adalah nyanyian kemenangan. Ada yang mengatakan bahwa ini terjadi waktu Tabut Perjanjian akhirnya kembali ke kota Yerusalem pada jaman raja Daud. Tabut Perjanjian pada waktu itu adalah simbol kehadiran dan kuasa Tuhan di tengah bangsa Israel. Jadi waktu Tabut itu dibawa kembali ke pintu gerbang Yerusalem, seolah-olah Tuhan Allah sendiri berjalan masuk kembali ke kota-Nya sebagai pemenang.

Dari sejak manusia jatuh ke dalam dosa, Allah sudah mengumumkan peperangan antara keturunan Hawa dan keturunan si ular. Sepanjang sejarah keselamatan kita melihat berulang kali Tuhan membangkitkan tokoh-tokoh yang melanjutkan tongkat estafet keturunan ini: Adam ke Abraham, Abraham ke Ishak, Ishak ke Yakub, Yakub ke Yehuda, Yehuda ke Raja Daud yang menulis Mazmur ini dan sangat familiar dengan yang namanya berperang melawan musuh. Melalui sejarah hidup mereka kita juga melihat bahwa peperangan yang sesungguhnya bukan saja melawan bangsa musuh yang kelihatan tapi khususnya kuasa kejahatan yang tidak kelihatan. Puncak dari 'keturunan yang berperang' ini tentu saja adalah Yesus Kristus, keturunan Daud yang agung itu, yang menang secara total dan final mengalahkan musuh terakhir yaitu kematian. Setiap kali ada orang yang mengidolakan tokoh terkenal siapa pun, kita bisa bertanya balik: apakah dia bisa mengalahkan kematian? Tokoh-tokoh ini come and go, hidup dan lalu mati, seringkali mati mengenaskan atau tragisnya mati tidak lagi sebagai pahlawan tetapi penjahat.

Tetapi tidak demikian dengan Yesus Kristus! Dialah Raja Pemenang yang mulia. Dialah Orang Benar di Mazmur 1 dan Manusia Tidak Bercela di Mazmur 15, dan di sini Dialah Manusia yang sempurna bersih hati dan suci tangan-Nya. Kita hanya bisa mendekat ketika Ia memberikan jubah kebenaran-Nya yang tidak akan cacat, layu, atau kotor itu, kepada setiap orang yang berbalik kepada-Nya. Saat kita sadar bahwa Ia sudah mendekatkan kita dengan Tuhan Allah, bahwa Ia memberikan bagian dalam kemuliaan-Nya, bahwa Ia mengikutsertakan kita dalam kemenangan-Nya atas dosa dan maut, di situlah kita berkata, "Tuhan, aku mau hidup memuliakan Engkau dengan seluruh hidupku!"

DOA
Ya Bapa, Engkau Pencipta dan Pemilik segala sesuatu. Kami memuji keindahan serta keteraturan seluruh ciptaan. Kami memuji Engkau yang masih terus memelihara dunia ini untuk kami tinggali.

Kami bersyukur pada-Mu yang juga memanggil kami untuk mencari wajah-Mu serta mendekat kepada-Mu. Sungguh besar anugerah-Mu ya Tuhan, karena Engkau bukan saja mengundang kami tetapi memampukan kami untuk memenuhi undangan-Mu itu. Kami berterimakasih untuk Anak-Mu Yesus Kristus yang telah menjadi Perwakilan kami yang agung, sehingga di dalam kebenaran-Nya kami dapat diterima untuk seterusnya dan selamanya.

Kami juga bersyukur karena di dalam Kristus, Engkau sudah menang atas dosa, penderitaan, dan kematian, tiga hal yang paling ditakuti dan dihindari di dunia ini. Tuhan Allah, Engkau sungguh layak menyandang titel sebagai Raja Kemuliaan, karena semuanya ini--penciptaan, keselamatan, kemenangan--membuat Engkau semakin besar, layak, mulia, mengatasi segala sesuatu. Engkaulah Raja Kemuliaan.

Demi nama Yesus Kristus, Raja Kemuliaan yang agung itu kami berdoa. Amin.

Leave a Comment

Comments for this post have been disabled.