SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Mazmur 3 "Selamatkanlah Aku, Ya Tuhan!"

Mazmur 3
(1) Mazmur Daud, ketika ia lari dari Absalom, anaknya.

(2) Ya TUHAN, betapa banyaknya lawanku! Banyak orang yang bangkit menyerang aku; (3) banyak orang yang berkata tentang aku: "Baginya tidak ada pertolongan dari pada Allah." Sela

(4) Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. (5) Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Sela

(6) Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang aku! (7) Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku.

(8) Bangkitlah, TUHAN, tolonglah aku, ya Allahku! Ya, Engkau telah memukul rahang semua musuhku, dan mematahkan gigi orang-orang fasik.

(9) Dari TUHAN datang pertolongan. Berkat-Mu atas umat-Mu! Sela

Kalau Mazmur 1 dan 2 adalah pintu gerbang masuk ke kitab doa dan pujian ini, maka Mazmur 3 adalah doa pertama di kitab Mazmur. Doa pertama yang kita temukan di Mazmur adalah tangisan sedih akibat tekanan hidup. Latar belakang Mazmur ini ditulis di ayat 1, ketika Daud lari dari Absalom anaknya. Di kitab 2 Samuel 15-18 kita mendapati Raja Daud saat itu mau dikudeta oleh anaknya sendiri, Absalom. Konspirasi dan strategi Absalom membuatnya berhasil menarik hati orang banyak di Kerajaan Israel. Waktu Daud mengetahui pemberontakan ini, ia dan sejumlah rakyat yang mendukungnya melarikan diri. Dikatakan bahwa Daud berjalan naik ke puncak bukit Zaitun sambil menangis, menutupi kepalanya, dan dengan kaki terlanjang, yang merupakan ekspresi kesedihan yang amat dalam (2 Sam 15:30).

Tetapi Daud pada saat yang sama menaikkan keluhannya kepada Tuhan. Enam kali Mazmur ini menyebut nama TUHAN atau Yahweh, nama pribadi Allah, yang mengingatkan Daud akan karakter dan kovenan (perjanjian kekal) Allah dengan umat-Nya. Daud mengeluhkan kepada Tuhan betapa banyaknya orang-orang yang bangkit melawannya, dan bukan itu saja, mereka juga menggoreng isu bahwa Tuhan sudah meninggalkan Daud, "Baginya tidak ada pertolongan (atau keselamatan) dari Allah!" (3:2).

Daud yakin benar akan perlindungan Tuhan waktu dari tangisan ia beralih dengan iman bahwa Tuhan adalah perisainya, kemuliaannya, yang mengangkat kepalanya - ini semua adalah istilah Perjanjian Lama yang melambangkan kehadiran khusus Tuhan untuk menebus dan menolong dari situasi yang tanpa pengharapan. Sedalam-dalamnya kesedihan Daud, ia mendapatkan kebenaran yang jauh lebih dalam lagi: Tuhan belum dan tidak akan pernah meninggalkan dia, bahkan Tuhan akan mengerahkan segala kuasa dan kebesaran-Nya untuk melindungi Daud. Itulah yang membuat Daud bukan saja bisa tidur nyenyak (3:6), ia bahkan tidak takut kalau musuh yang tadinya ia sebut banyak menjadi bertambah banyak (Ay.7 "Puluhan ribu orang yang siap mengepung aku"). Sejarah mencatat bahwa pada saat itu Daud betul-betul menjadi minoritas di kerajaannya sendiri, karena mayoritas rakyat mendukung Absalom (2 Sam 15:13; 17:11; 18:7).

Daud juga yakin benar bahwa walaupun ia minoritas tapi Tuhan berada di pihaknya. Atau tepatnya, karena Daud ada di pihak Tuhan maka ia tidak lagi merasa sebagai minoritas. Ini ditunjukkan dengan doanya meminta agar Tuhan sendiri yang mengalahkan musuh-musuhnya. Daud percaya bahwa Tuhan akan memberikan kemenangan total atas musuh-musuhnya, yang digambarkan di sini dengan "memukul rahang semua musuhku dan mematahkan gigi orang-orang fasik" (2:8), yang tidak lain artinya Tuhan akan melucuti semua dan setiap kuasa yang melawan Daud, raja yang Ia telah pilih dan urapi. Seperti kata seorang penulis, "A minority with God is a majority / Seorang minoritas berasama Tuhan adalah sebuah mayoritas."

Terakhir, Daud yakin bahwa pertolongan atau keselamatan Tuhan bukan saja ditujukan bagi dirinya, tetapi bagi setiap umat Tuhan. Mazmur ini ditutup dengan kepastian bahwa, "Dari TUHAN datang pertolongan atau keselamatan" - begitu bertolak belakang dengan ejekan musuh-musuh Daud yang mengklaim kebalikannya. Dan puji Tuhan kisah ini tidak hanya sekedar refleksi sejarah Raja Daud. Waktu ia mendoakan berkat bagi umat-Nya, ini bukan basa-basi tapi permohonan yang real bagi setiap orang yang percaya dan mengikuti Tuhannya Daud.

Sejarah hidup, pergumulan, kesedihan, jatuh-bangun, dan kemenangan Daud adalah peristiwa nyata di sejarah sekaligus bayang-bayang pengalaman hidup Yesus Kristus, Anak Daud yang agung. Yesus berhadapan dengan mayoritas yang melawan bahkan berkonspirasi untuk membunuh-Nya. Yesus bersandar pada Allah Bapa-Nya di tengah setiap situasi dan beragam tekanan yang Ia alami. Yesus menaikkan tangisan dan keluhan kepada Bapa-Nya, khususnya pada malam musuh-musuh-Nya "akhirnya" menang dengan membunuh-Nya di atas salib. Tetapi, Yesus bangkit dari kematian, mengalahkan musuh yang terakhir yaitu kematian itu sendiri. Yesus adalah Kepala Suku Minoritas pertama dan terutama, karena Ia satu-satunya kategori manusia yang mengalahkan kematian dan hidup selamanya.

Itu sebabnya, bagi setiap anggota suku-Nya Yesus, kita bisa berdoa seperti Daud dalam segala bentuk kesedihan, tekanan, perasaan terkucil dan terabaikan yang kita alami - apa pun sebabnya itu: entah karena benar ada tekanan dari lawan, atau konsekuensi pilihan hidup kita yang salah, atau gabungan dari semuanya. Kita bisa jauh lebih yakin daripada Daud, bahwa di dalam setiap dan segala situasi, kita bisa berdoa, "Selamatkanlah aku, ya Tuhan!" Kita juga bisa jauh lebih yakin daripada Daud, bahwa entah hari ini atau di dunia yang akan datang, kita akan berulangkali memuji Tuhan, "Dari TUHAN datang pertolongan. Berkat-Mu atas umat-Mu!"

DOA
Ya Bapa surgawi, Engkau yang mengetahui betapa banyaknya kekuatiran dan kesedihan yang kami alami, khususnya untuk hidup sebagai gereja-Mu di dunia ini. Kadang kami merasa seluruh dunia seperti berkonspirasi melawan dan bersiasat menghancurkan kami. Gereja-Mu begitu kecil, rapuh, tidak sempurna, dan dalam banyak hal sangat payah. Sementara si jahat menampilkan dunia yang begitu besar, kokoh, tertata rapih, dan dalam banyak hal sangat menarik. Dalam kehidupan kami sehari-hari sebagai anak-anak-Mu kami sering merasa tidak berdaya melawan musuh dan godaan-godaan dunia ini.
Hari ini kami diingatkan bahwa Engkau menempatkan kami bukan sebagai kaum mayoritas untuk dipandang hebat, kuat, dan populer di mata dunia ini. Tapi Engkau telah menempatkan kami bersama dengan Raja-Mu Yesus Kristus, yang adalah pertolongan dan keselamatan kami yang sesungguhnya. Kami Gereja-Mu memang kecil, rapuh, tidak sempurna, dan payah, tetapi kami ditopang oleh tangan-Mu. Tolong kami untuk belajar mengarahkan iman dan pandangan kami kepada Engkau ya Tuhan. Tolong kami juga agar tidak sekedar menjadi penerima berkat pertolongan-Mu, tetapi juga menjadi penyalur berkat pertolongan-Mu kepada orang lain.
Demi nama Yesus Kristus, Raja dan Keselamatan kami yang hidup, kami berdoa. Amin.

Leave a Comment

Comments for this post have been disabled.