SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Mazmur 41 "Ya Tuhan, Kami Mohon Belaskasihan-Mu!"

Mazmur 41
(1) Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud.
(2) Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. (3) TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! (4) TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya.

(5) Kalau aku, kataku: "TUHAN, kasihanilah aku, sembuhkanlah aku, sebab terhadap Engkaulah aku berdosa!" (6) Musuhku mengatakan yang jahat tentang aku: "Bilakah ia mati, dan namanya hilang lenyap?" (7) Orang yang datang menjenguk, berkata dusta; hatinya penuh kejahatan, lalu ia keluar menceritakannya di jalan. (8 ) Semua orang yang benci kepadaku berbisik-bisik bersama-sama tentang aku, mereka merancangkan yang jahat terhadap aku: (9) "Penyakit jahanam telah menimpa dia, sekali ia berbaring, takkan bangun-bangun lagi." (10) Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku.

(11) Tetapi Engkau, ya TUHAN, kasihanilah aku dan tegakkanlah aku, maka aku hendak mengadakan pembalasan terhadap mereka. (12) Dengan demikian aku tahu, bahwa Engkau berkenan kepadaku, apabila musuhku tidak bersorak-sorai karena aku. (13) Tetapi aku, Engkau menopang aku karena ketulusanku, Engkau membuat aku tegak di hadapan-Mu untuk selama-lamanya.

(14) Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya! Amin, ya amin.

Mazmur ini bukan saja ditutup dengan pujian pengagungan atau doxology, tetapi Mazmur ini sendiri adalah penutup dari buku pertama Mazmur yaitu pasal 1-41. Seluruh Mazmur dibagi ke dalam 5 buku, dan akhir setiap buku ditutup dengan puji-pujian yang serupa dengan ayat 14. Di dalam puji-pujian ini kita diajak untuk ikut bergabung memuji Tuhan tanpa ragu-ragu dan tanpa berhenti.

Kita memuji Tuhan melalui hidup yang sudah diubahkan (41:1-4). Mazmur ini dibuka mirip seperti Mazmur 1, yaitu dengan ucapan bahagia atau berkat bagi mereka yang memberikan perhatian dan bantuan bagi orang lemah. Di dalam khotbah-Nya, Yesus mengajarkan kepenuhan dari ucapan bahagia ini:

Berbahagialah orang yang murah hatinya (ESV. merciful) , karena mereka akan beroleh kemurahan (ESV. mercy). (Mat 5:7)

Alkitab berulangkali mengajarkan bahwa orang yang berbahagia atau orang yang diberkati bukanlah orang yang hidupnya tanpa masalah atau tekanan, melainkan orang yang hidupnya sudah diubahkan oleh Tuhan. Darimana tahu kalau orang itu sudah berubah? Ia akan punya hati seperti hati Tuhan, yaitu mempunyai kepedulian terhadap orang lemah. Lemah di sini bisa berarti dalam keadaan helpless, tanpa pertolongan, atau orang yang sedang berada di dalam titik bawah hidupnya.

Problemnya adalah orang yang lemah itu biasanya tidak populer. Kita biasanya lebih suka diasosiasikan dengan orang-orang yang kuat, populer, dan dianggap. Betapa kebalikannya dengan Tuhan!

Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk. (Yes 57:15)

Perhatikan bagaimana bahagianya hidup yang diubahkan: Tuhan menolong dia di waktu celaka, Tuhan memelihara nyawanya, Tuhan tidak membiarkan dia diperdaya musuh, Tuhan memulihkan dia dari penyakitnya (41:1-4). Saya percaya ini adalah janji Tuhan yang kita bisa cicipi dan alami hari ini, tapi kepenuhannya baru kita akan nikmati sepenuhnya di langit dan bumi yang baru nanti. Walaupun demikian, kita tetap harus memuji Tuhan karena perubahan hati yang Ia kerjakan di dalam diri kita. Setiapkali Tuhan memberikan anda kesempatan untuk memperhatikan dan melayani orang yang lemah, lihatlah itu sebagai kesempatan untuk memuji Tuhan!

Kita memuji Tuhan di tengah situasi yang mencekam (41:5-13). Walaupun Daud di sini mengakui kesalahan dan dosanya (41:5), tetapi pada saat yang sama ia harus berhadapan dengan ejekan, kemunafikan, serta pengkhianatan musuh-musuhnya. Yang paling menyakitkan adalah pengkhianatan dari sahabat dekatnya! "Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku" (41:10). Dalam bahasa Ibrani 'sahabat karib' secara harafiah adalah a man of my peace, atau orang yang dengannya aku memiliki relasi yang paling dekat. Istilah hari ini BFF, my Best Friend Forever … tapi dia sekarang menjadi musuh yang mengkhianati bahkan ikut merencanakan kematianku. Alangkah mencekamnya! Dalam hidup Daud ia beberapa kali dikhianati oleh orang terdekatnya. Sebagian dari kita mungkin familiar bahwa ayat ini Yesus kutip pada malam sebelum Ia disalibkan. Yesus sendiri dikhianati oleh salah satu anggota inner circle, yaitu kedua belas murid-Nya. Yesus tahu persis artinya menghadapi rasa kecewa, takut, atau marah akibat pengkhianatan orang lain!

Tetapi situasi yang mencekam justru mengangkat iman orang percaya kepada Tuhan. "Tetapi Engkau, ya TUHAN, kasihanilah aku dan tegakkanlah aku, maka aku hendak mengadakan pembalasan terhadap mereka!" (41:11). Tuhan mengundang kita untuk sharing kepada Tuhan segala kepedihan dan sakit hati akibat musuh-musuh kita, tetapi tujuannya adalah agar kita bisa berkata ,"Tetapi Engkau, ya Tuhan …" Seringkali Tuhan menggunakan situasi dan tekanan hidup untuk membuat kita semakin bersandar pada Dia dengan iman yang telanjang, artinya iman yang bersandar hanya pada karakter, kekuatan, bijaksana, dan pertolongan-Nya semata.

Pikirkan situasi anda hari ini, seberapa dalam anda bisa tetap memuji Tuhan, bukan saja waktu Ia memberikan pertolongan dan kelepasan (puji Tuhan untuk itu!) tapi khususnya waktu Ia seolah tidak bertindak dan malah menambah kesesakan kita. Di situlah kita diajar Tuhan untuk tetap percaya dan memuji Dia.

Yesus bukan saja menggenapi pengkhianatan terbesar yang manusia pernah alami, tapi Ia juga menggenapi keselamatan kita. Salah satu tema yang berulangkali muncul di buku pertama (Mazmur 1-41) adalah: Allah telah menetapkan Raja-Nya untuk menjadi perwakilan-Nya dan penyelamat umat-Nya, tetapi Raja ini harus melalui perlawanan musuh, penderitaan yang amat dalam, bahkan kematian, sebelum akhirnya mendapat hidup kembali dan menang total atas musuh-musuh-Nya. Dalam hidup raja Daud, kita hanya melihat bayang-bayang-Nya. Hanya melalui hidup Yesus kita melihat kenyataan-Nya. Dialah Orang Benar dan Raja Sejati di Mazmur 1 dan 2, Dialah Hamba yang menderita ditinggal Allah di Mazmur 22, Dialah Gembala yang baik di Mazmur 23, Dialah Raja Kemuliaan di Mazmur 24, Dialah Pemilik Kebun Anugerah Allah di Mazmur 32, Dialah Orang Bahagia yang bukan saja memperhatikan tapi mati bagi orang lemah di Mazmur 41. Kepada Dialah kita bisa berseru hari ini: "Ya Tuhan, kami mohon belaskasihan-Mu!"

DOA
Allah Bapa, sungguh Engkau adalah Tuhannya orang-orang yang lemah dan sakit. Engkau adalah Tuhannya orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Engkau adalah Tuhan bagi mereka yang menyadari dosa dan kesalahan-kesalahan mereka.

Kami bersyukur karena justru di saat-saat celaka, di hari dimana kami merasa dipermainkan, di waktu kami merasa lemah dan lelah, di sanalah Engkau tampil sebagai Penolong, Pelindung, Pemulih, dan Sumber belas kasihan.

Waktu kami dikhianati atau disalahmengerti, kami dapat datang kepada-Mu. Waktu kebaikan dan ketulusan kami disalahgunakan orang lain, kami dapat yakin bahwa Engkau mengetahui semuanya itu.

Di tengah segala tekanan, rasa marah, dan takut yang kami alami, tolong kami untuk tidak bersandar pada kekuatan atau perasaan kami, tetapi supaya kami menerima belaskasihan dan kekuatan dari Engkau sendiri.

Ya Tuhan Allah, semuanya ini kami minta agar pada akhirnya Engkau saja yang menerima segala puji dan sembah kami. Demi nama Yesus Kristus, Anak-Mu yang telah mati dan bangkit bagi kami, kami berdoa. Amin.

Leave a Comment

Comments for this post have been disabled.