SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Penting: Apa yang Anda Lakukan Hari Ini

Di Lukas 16:1-13, perumpamaan Yesus tentang bendahara yang tidak jujur berbicara tentang pentingnya apa yang kita lakukan di dunia ini untuk menjamin apa yang kita terima di dunia yang akan datang. Bendahara yang tidak jujur, dengan kelihaiannya, memanfaatkan situasi kritisnya untuk menjamin kehidupannya nanti. Konteks di sekitar perumpamaan ini penting untuk kita memahami mengapa Yesus memakai cerita ini untuk mengajar para murid-Nya.

Di Lukas 15 kita melihat serentetan yang kita kenal baik: domba yang hilang, uang yang hilang, dan anak yang hilang. Perumpamaan ini adalah respon Yesus terhadap keluhan para pemimpin agama Yahudi saat itu. Mereka protes karena Yesus suka berkumpul dengan orang-orang yang (bagi mereka) tidak masuk hitungan, bahkan perlu dihindari - yaitu para pemungut bea cukai dan orang-orang berdosa. Akhir dari perumpamaan anak yang hilang adalah teguran, tantangan, sekaligus ajakan bagi musuh-musuh Yesus untuk ikut berbagian dalam sukacita Allah yang menerima orang berdosa. Begitu kita masuk ke Lukas 16, kita diperhadapkan setidaknya dengan tiga pertanyaan penting:

  • Apa yang kita lakukan dengan hati kita yang berdosa?

Kerakusan, menurut Alkitab, adalah sikap hati yang mengejar sesuatu terpisah dari Allah atau sesuatu yang kemudian menggantikan Allah. Bendahara yang tidak jujur menggambarkan sikap dasar orang berdosa yang tidak haus akan Allah. Sikap ini muncul dalam hidup sehari-hari kita biasanya melalui cara kita berpikir tentang atau menggunakan uang. Pemakaian uang atau sarana yang Tuhan berikan pada kita, menunjukkan kemana hati kita sebetulnya terarah. Kita harus mengakui bahwa kecenderungan kita adalah mencari kepentingan kita sendiri dan tidak mau taat pada kebenaran (lih. Roma 2:6-8). Itu salah satu alasan mengapa perintah ke-10 berbicara soal keinginan hati kita untuk mempunyai lebih atau apa yang bukan hak milik kita.

 

  • Apa yang kita lakukan dengan penghakiman Allah yang pasti?

Hati dan hidup kita yang berdosa mendatangkan hukuman Allah yang pasti. Bendahara yang tidak jujur dipecat di tempat, dan dia tahu itu. Itu sebabnya tidak dicatat ia berargumen balik atau berdalih. Ia tahu bahwa ia berada di dalam situasi kritis, dan ia berusaha keras untuk membuat sesuatu. Para pemungut bea cukai dan orang-orang berdosa (dan para murid Yesus), juga adalah orang-orang yang tahu bahwa mereka tidak masuk hitungan (kalau dibandingkan dengan 'kesucian' orang-orang Farisi). Orang-orang berdosa, atau 'anak-anak dunia' ini bertindak cerdik dengan datang kepada Yesus. Ini kontras dengan para pemimpin agama Yahudi, atau 'anak-anak terang' yang malah mencemoohkan Yesus (lih. Lukas 16:14).

 

  • Apa yang kita lakukan dengan anugerah Yesus bagi kita?

Yesus adalah bendahara jujur yang setia menjaga seluruh aset Bapa-Nya (lih. Yohanes 17:4-6). Tetapi justru waktu Ia menderita di kayu salib, sebagai orang yang tidak bersalah, Ia diperlakukan sebagai kriminal yang tidak masuk hitungan dan harus dihindari. Inilah yang menjamin kita diterima di kemah abadi-Nya Allah di dunia yang akan datang kelak. Satu-satunya yang membuat Anda dan saya diselamatkan hanyalah anugerah Kristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya.

Perumpamaan ini mau menggarisbawahi bahwa kita yang sudah menerima anugerah tersebut juga dipanggil untuk menghidupinya. Itu sebabnya apa yang kita lakukan hari ini sebagai para pengikut Kristus itu penting, bukan supaya kita diselamatkan, melainkan justru karena kita sudah diselamatkan. Mereka yang menganggap remeh, mengabaikan atau menyalahgunakan anugerah Tuhan, mungkin memang belum diselamatkan. Mari kita camkan sungguh-sungguh apa yang Yesus katakan, "Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan Mamon".