SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Don't Waste Your Ministry

May 9, 2010 Speaker: Prof Sen Sendjaya Series: 1 Corinthians : Redeeming God's Wonderful Mess

Topic: Sunday Sermon / Kotbah Minggu Passage: 1 Corinthians 3:10–3:17

Don’t Waste Your Ministry (1 Korintus 3:10-17)

Kotbah: Dr. Sen Sendjaya

 

Setiap orang harus memperhatikan bagaimana ia membangun di atas dasar lain selain Tuhan Yesus Kristus (ay. 10). Dan dikatakan disana (ay. 10-12) bahwa kita adalah pembangun-pembangun-nya dan kita harus memperhatikan bagaimana kita membangun di atas fondasi yang sudah diletakkan, yaitu Kristus Yesus agar pelayanan kita tidak sia-sia. Inilah hal yang pertama yang saya ingin bahas: Entity pelayanan Kristiani adalah Kristus Yesus sendiri. Banyak gereja yang dibangun diatas fondasi yang bukan Kristus. Jika kita membangun dengan humanisme, filsafat manusia, pekerjaan baik, kita akan menyia-nyiakan pelayanan kita. Christian ministry without Christ is useless.

 

Yang kedua, Quality. Kita tidak akan menyia-nyiakan pelayanan kita dengan memakai materi yang berkualitas (ay. 12). Di dalam bahasa Inggris, tidak ada kata ‘atau’ – Paulus tidak sedang memberikan kita pilihan, kita harus membangun dengan jenis pertama, yaitu ‘emas, perak, batu permata’ dan bukan ‘kayu, rumput kering atau jerami’. Bedanya apa? Yang satu jelas tidak mudah terbakar. Yang satu lagi mudah terbakar. Ketika Paulus mengatakan ‘emas, perak, batu permata’, ia sedang memikirkan akan Bait Allah yang dibangun oleh Salomo, yang tercatat di 1 Tawarikh 16, 17. Mari kita bertanya: dengan materi apa kita membangun hidup dan pelayanan kita?

 

Mari kita perhatikan metafora yang dipakai oleh Paulus sebelumnya, yaitu pertanian. Perhatikan ay. 6-9, meskipun peran Paulus dan Apollos berbeda, mereka tetap satu. Sehebat apa pun, sesetia apa pun, tetapi jika Allah tidak melakukan bagian-Nya, semuanya sia-sia. Lalu Paulus mengatakan bahwa nanti kita akan menghadap tahta pengadilan Allah. Ayat 13-15 menjelaskan bahwa tiang-tiang yang dibangun di atas fondasi, yaitu Kristus, adalah hal yang membedakan apakah kita akan mendapatkan pahala atau kerugian. Perhatikan juga bahwa ayat 13 tidak berbicara mengenai purgatory. Yang diuji adalah kualitas pelayanannya – bukan orangnya sendiri yang dimurnikan untuk dapat bertobat.

 

Mungkin saudara berpikir, “Bagaimana saya bisa tahu saya membangun dengan emas, perak, dan batu permata, dan bukan kayu, rumput kering, dan jerami?” Hal pertama yang saya ingin katakan mengenai kualitas pekerjaan saudara  adalah motivasimu di dalam melayani. Kita bisa melakukan pelayanan yang luar biasa indah, tetapi motivasi kita busuk. Bukan masalah berapa banyak kita pelayanan, berapa banyak orang yang melihat, tetapi apa motivasi kita. Dan api Tuhan akan menyatakan itu. Hal kedua, ketika kita melayani tanpa dilihat orang lain. Misalnya, berdoa. Gereja yang Tuhan pakai sesuai dengan rencananya adalah gereja yang berdoa. Contoh ketiga yaitu ketika saudara melayani bukan dengan pelayanan yang besar saja, tetapi dengan pelayanan yang sederhanayang dianggap remeh. Tetapi, karena pelayanan saudara tersebut banyak orang diberkati. Dalam Kisah Para Rasul pasal 9, tercatat satu kisah mengenai Tabita alias Dorkas yang terselip di dalam kisah pertobatan Paulus. Pelayanannya adalah membuat baju dan menemani para janda. Ketika ia meninggal, Petrus sangat tergerak hatinya melihat semua orang yang pernah dilayaninya menangis, lalu Petrus membangkitkan dia. Apakah saudara tahu – Allah menulis biografi Tabita di dalam Alkitab, meskipun pelayanannya sangat sederhana dibanding Paulus, Ananias, dan Barnabas yang tercatat di pasal yang sama. Allah menghendaki hidup Tabita menjadi pelajaran bagi umat Tuhan dari generasi ke generasi. Saya percaya pelayanan Tabita – ketika diuji oleh api Tuhan – akan semakin murni keluarnya, tidak hangus karena terbuat dari emas, perak, dan batu permata.

 

Yang terakhir, Eternity. Kita tidak menyia-nyiakan pelayanan kita jika kita memiliki perspektif kekal. Kita sadar bahwa pelayanan yang kita lakukan akan dihakimi oleh Tuhan. Kita diselamatkan karena pengorbanan Kristus, tetapi kita akan menerima reward sesuai dengan kualitas pekerjaan pelayanan kita. Bila kita melihat penghakiman Allah – bukan penghakiman manusia – kita tidak lagi mudah menghakimi orang lain, tidak mudah kecewa atau iri hati. Hari ini, mari kita hidup dengan satu eternal perspektif yang sedemikian. Berapa pun usia saudara, apa pun talenta saudara – ada emas, perak, dan batu permata yang saudara bisa pakai di dalam hidupmu dan pelayananmu. Amin.

More in 1 Corinthians : Redeeming God's Wonderful Mess

January 7, 2018

The Time is Short

December 20, 2010

Love Never Ends

December 12, 2010

Faith Minus Love Equals Nothing