SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Follow Me!

October 3, 2010 Series: 1 Corinthians : Redeeming God's Wonderful Mess

Topic: Sunday Sermon / Kotbah Minggu Passage: 1 Corinthians 10:14–11:1

Follow Me! (1 Kor. 10:14 – 11:1)

Kotbah: GI Christian Tirtha

 

Puncak argumen Rasul Paulus dalam bagian ini ada pada pasal 11 ayat 1:  “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.” Apa artinya mengikut (imitate) Kristus? Melalui bagian ini mengikut Kristus dapat dibagi ke dalam 3 langkah: Jauhilah, Carilah, dan Ikutilah. Ketiga hal ini merupakan satu-kesatuan.

 

Pertama, jauhilah penyembahan berhala (ayat 14). Paulus berkata lakukanlah segala sesuatu untuk kemuliaan Allah (ayat 31). Ayat ini merangkum pembahasan sebelumnya di ayat 14-22 yakni menjauhi penyembahan berhala. Dalam surat-suratnya, Paulus juga berulang-ulang mengungkapkan bahwa gereja adalah tubuh Kristus. Hal ini terkait erat dengan masa lalu Paulus sebagai penganiaya pengikut-pengikut Kristus. Namun demikian, dalam perjumpaan dengan Yesus di Damaskus - Yesus berkata, “Saulus, Saulus mengapa engkau menganiaya Aku?” Penganiayaan terhadap gereja dan orang Kristen sama halnya dengan menganiaya Yesus sendiri. Yesus dinyatakan di dunia ini melalui tubuh-Nya, yaitu gereja-Nya. Sebagaimana kita telah mengambil bagian dalam perjamuan kudus (mengambil roti dan minum cawan) maka kita sedang mengidentifikasikan diri kita dengan seluruh tubuh Kristus. Paulus memperingatkan jemaat bahwa mereka tidak dapat berbagian dalam perjamuan Tuhan dan roh-roh jahat (ayat 21). Hari ini, masalah kita adalah soal komitmen sepenuh hati kepada Tuhan. Tuhan tidak menginginkan kita setengah-setengah, dan hal inilah yang dituntut Rasul Paulus terhadap jemaat di Korintus. Jemaat ditantang untuk tidak mengkompromikan imannya. Menjauhkan diri dari penyembahan berhala tidak saja secara hati namun juga secara fisik.

 

Kedua, janganlah tiap orang mencari keuntungannya sendiri tetapi hendaklah siapa pun mencari keuntungan orang lain (ayat 24). Apa artinya mencari keuntungan bagi diri sendiri? Hal ini sama halnya ketika kita bertanya: Apa sih bahayanya bagi saya kalau saya melakukan hal ini? Sebaliknya, ketika kita ingin mencari keuntungan orang lain maka kita sedang bertanya hal sebaliknya: Apa baiknya hal ini bagi saya? Seperti yang disampaikan Rasul Paulus, kita perlu mempertimbangkan apakah hal yang kita lakukan ini berguna dan membangun (ayat 23). Apa tujuan semuanya ini? Agar tidak menimbulkan syak di hati orang lain dan dengan demikian mengutamakan kepentingan orang banyak supaya mereka beroleh selamat (ayat 32). Hal ini sejalan dengan penekanan Paulus di pasal-pasal sebelumnya yang menyatakan bahwa ia telah menjadi segala-galanya di hadapan manusia dengan maksud semakin banyak orang diselamatkan.

 

Ketiga, Paulus menasihati agar jemaat Korintus mengikuti Paulus sama seperti ia telah mengikut Kristus (11:1). Waktu perintah ini diberikan, kata ‘mengikuti’ yang dimaksudkan Paulus bukanlah perihal ‘ikut-ikutan’. Maksudnya lebih dalam yaitu menjadikan seseorang sebagai pola (atau model) hidup. Hal kedua tentu jauh lebih sulit dilakukan, dibanding hanya sekedar ikut-ikutan. Mengikut Kristus berarti mengamati mengapa Yesus melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu. Hal tersebut baru bisa kita pahami jika kita memiliki persekutuan yang dalam dengan Tuhan. 1 Petrus 2: 21 mencatat bahwa Yesus datang meninggalkan teladan supaya kita mengikuti jejak-Nya. Perlu juga diingat bahwa Paulus memberikan perintah ini kepada banyak orang (jemaat), bukan hanya kepada satu orang (kepada Timotius saja misalnya). Hal mengikut Kristus adalah proyek komunitas. Dengan demikian, transformasi pengikut Kristus terjadi dalam sebuah komunitas / persekutuan dimana orang-orang percaya mengikuti Kristus (menjadikan Dia sebagai model bersama).

 

Paulus menantang jemaat untuk mengikuti Kristus sebagaimana ia telah dan sedang mengikut Dia. Pertanyaan yang penting bagi kita adalah: Apakah saya ada dalam proses mengikuti Kristus? Saat seseorang mengikuti Kristus (dalam konteks komunitas / berjemaat) maka orang-orang di dalamnya bisa saling belajar dan bertumbuh. Benar bahwa kita belumlah sempurna. Ada bagian-bagian dalam hidup kita dimana Tuhan sedang membentuk dan karenanya kita saling membutuhkan dalam mengikut Kristus, Tuhan kita.

 

                                                                (Ivan)

More in 1 Corinthians : Redeeming God's Wonderful Mess

January 7, 2018

The Time is Short

December 20, 2010

Love Never Ends

December 12, 2010

Faith Minus Love Equals Nothing