SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Mari Lakukan "Abal Abal Distancing"!

Halo semuanya! Sudah ada banyak info kesehatan yang beredar, khususnya dari pemerintah dan lembaga medis terkemuka, tentang bagaimana kita bisa menghindari tertular atau menularkan coronavirus. Saya rasa kebanyakan kita sekarang mulai terbiasa dengan social distancing, cuci tangan 20 detik dsb. Kita mungkin baru mulai terbiasa beribadah dan bersekutu secara online.

Satu hal yang saya pikir kita harus biasakan adalah membagikan kebenaran. Yang saya mau soroti secara khusus adalah berita-berita abal-abal/palsu yang dengan mudahnya beredar lebih cepat daripada coronavirus, tapi keburu dibagikan tanpa disortir kebenarannya terlebih dahulu. Saya yakin anda semua menerima banyak pesan seperti ini melalui entah berapa banyak grup chat yang anda miliki. Pesan-pesan ini muncul dalam bentuk klip video, gambar, potongan berita. Kelihatannya lebih sah lagi kalau dikirim oleh sumber yang kelihatannya terpercaya (orang tua, saudara, teman ... apalagi pendeta!).

Menurut saya, salah besar kalau kita tidak menyaring berita-berita yang kita terima dan bagikan. Sebagai pengikut Kristus yang adalah jalan, kebenaran dan hidup (Yoh 14:6), kita harus bertanggung jawab bukan saja pada kebenaran yang kita terima, tetapi juga kebenaran yang kita bagikan.

Jadi apa yang bisa kita lakukan?

  1. If in doubt, don't. Artinya kalau anda ragu akan kebenaran atau validitas beritanya, jangan asal percaya atau forward, apalagi ditambahkan dengan 'cuman sharing atau copas dari grup sebelah'. Itu namanya lempar hoax sembunyi jempol!
  2. If unsure, search. Jaman sekarang bukan alasan untuk tidak melakukan search di Google demi memastikan bahwa berita itu benar, masuk akal, dan didukung fakta yang ada. Misalnya ada yg kirim berita sudah ada obat coronavirus, maka anda tinggal google 'coronavirus vaccine is it available'. Dalam hal ini Google lumayan dapat diandalkan untuk memunculkan beberapa kanal berita mainstream yang akan menjelaskan tentang perkembangan tentang vaksin coronavirus selama ini. Anda juga dapat melakukan 'search' dalam bentuk bertanya atau cek ulang dengan orang terpercaya atau pakar di sekitar anda.
  3. Calmly and courteously correct. Kalau berita abal abal (atau yang separuh benar) sudah keburu dikirimkan, anda bisa dengan tenang dan sopan mengkoreksi si pengirim. Sepanjang pengalaman saya kebanyakan anggota grup WA maunya berkomunitas, bukan berkelahi. Dan kebanyakan pula biasanya menghargai kalau kita dengan sopan mengatakan bahwa berita yang dibagikan itu salah. Lebih baik lagi kalau anda bisa tunjukkan bukti dengan mengutip sumber yang terpercaya.
  4. Share truth. Di pihak lain, kalau informasinya benar dan akan berguna bagi teman-teman di grup, tentu saja silahkan dibagikan! Ingat bahwa kebenaran tidak selalu enak atau sedap didengar. Catatan: Dalam hal ini mau bilang 'just sharing atau copas dari grup sebelah' juga tidak apa-apa :)
  5. Say thanks. Ungkapkan apresiasi anda pada teman atau anggota keluarga yang membagikan. Tunjukkan bahwa kita mau bersama-sama menangkal berita abal-abal. Tunjukkan bahwa kita mau menjadi komunitas yang menerima dan membagikan kebenaran.

Ingatlah bahwa Rasul Paulus mengatakan bahwa kasih itu bersukacita karena kebenaran (1 Kor 13:6). Kalau kita tidak menyortir berita yang kita terima, maka segala bentuk sharing atau copas kita yang tidak bertanggung jawab sebetulnya menunjukkan bahwa kita tidak mengasihi orang lain.