SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Solus Christus / Hanya Kristus

Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia. (1 Tim 2:5-6)

Kita sudah melihat dalam sola pertama 'Sola Scriptura', bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber otoritas tertinggi yang menunjukkan apa yang kita perlu tahu tentang Tuhan, dunia, serta diri kita.

Solus Christus, atau hanya Kristus saja, menekankan bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Perantara antara Allah yang suci dan manusia yang berdosa. Alkitab menjelaskan bahwa problem terbesar dan terdalam manusia bukanlah soal ekonomi, kesehatan, relasi antara negara/partai politik, atau bahkan relasi antara manusia. Problem terbesar manusia adalah manusia sendiri, atau tepatnya kecenderungan setiap manusia untuk mau jadi Tuhan dan penguasa atas hidupnya sendiri. Seperti puisi berjudul 'Invictus' karya William Ernest Henley yang ditutup dengan kalimat, "I am the master of my fate, I am the captain of my soul / Akulah tuan atas takdirku, akulah kapten atas jiwaku." Puisi ini adalah ekspresi dari kekerasan hati manusia yang selalu mau hidup independen, bebas lepas dari Pencipta-Nya.

Maka tidak heran waktu Allah memberikan penilaian-Nya terhadap semua manusia tanpa terkecuali ini yang Ia katakan: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak" (Rom 3:10). Dosa bukan saja soal melakukan hal-hal yang dilarang oleh Tuhan, tapi lebih dalam lagi dosa adalah kacaunya orientasi, fokus, tujuan akhir, hal apa atau siapa yang paling kita sayangi. Ketidakbenaran kita di hadapan Allah - itulah yang membuat setiap kita pantas dan layak untuk menerima murka Allah dan dijatuhi hukuman kekal.

Itu juga yang membuat Yesus Kristus menjadi begitu unik. Kita tidak bisa memisahkan antara ajaran-Nya, mujizat-Nya, pengorbanan-Nya, dengan identitas-Nya sebagai Anak Allah yang kekal. Karena kasih-Nya yang besar itu Allah Bapa mengutus Anak-Nya masuk ke dalam sejarah manusia sebagai perwakilan manusia berdosa, bahkan sebagai pengganti tempat kita. Di setiap titik dimana kita gagal hidup benar di hadapan Allah, di situ Yesus bukan saja berhasil tetapi juga memuaskan apa yang Allah kehendaki. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, seluruh murka Allah bagi kita dan hukuman kekal kita dilunaskan dan dipuaskan sepenuhnya. Seperti slogan di beberapa dealer penjualan mobil di Australia, "Drive Away, No More to Pay!" demikian juga di dalam Kristus tidak ada lagi hutang dosa maupun tuntutan perbuatan baik yang harus kita bayar agar kita bisa dibenarkan di mata Tuhan Allah. Solus Christus - Christ Alone!

Mengapa statement Solus Christus ini penting? Karena baik pada jaman Reformasi maupun hari ini, bahkan di dalam gereja Tuhan pun ada kecenderungan untuk berpegang apa yang kita sebut dengan "Injil Plus" atau "Kristus Plus". Iya saya percaya Yesus satu-satunya jalan kepada Allah, TAPI saya juga harus melakukan ritual tertentu supaya lebih cespleng atau saya harus tunduk pada tradisi gereja baru Tuhan senang atau saya harus ngalamin dulu mujizat Tuhan baru mau percaya atau semua pertanyaaanku harus terjawab secara tuntas baru saya mau bertobat. Bahkan di abad pertama di antara gereja mula-mula, misalnya gereja-gereja di Galatia, ini sudah menjadi isu: Is Christ alone enough for our salvation? Apakah Kristus saja cukup bagi keselamatan kita?

Solus Christus menekankan bahwa bicara tentang keselamatan, hanya ada Kristus saja, bukan "Kristus DAN ritual atau tradisi atau mujizat atau pengalaman atau rasio". Kristus 'tanpa dan'! Inti dari spiritualitas Reformed / Alkitabiah adalah spiritualitas yang berfokus dan bersandar hanya kepada Kristus semata.

Salah satu tulisan yang selalu menggugah saya setiap kali saya membacanya kembali adalah karya John Calvin:

Seluruh keselamatan kita dan setiap bagiannya terdapat di dalam Kristus. Kita harus berhati-hati jangan sampai mengambil secuil keselamatan pun dari tempat lain.
Kalau kita mencari keselamatan, kita diajar melalui nama Yesus (artinya keselamatan) bahwa keselamatan datang dari diri-Nya.
Kalau kita mencari karunia Roh, kita mendapatkannya di dalam pengurapan-Nya.
Kalau kita mencari kekuatan, itu dapat ditemukan dalam kekuasaan-Nya.
Kalau kita mencari kekudusan, itu dapat ditemukan dalam kedatangan-Nya sebagai seorang bayi.
Kalau kita mencari kelembutan, itu dapat ditemukan dalam kelahiran-Nya. Karena melalui kelahiran-Nya Ia menjadi sama seperti kita dalam segala hal, sehingga Ia dapat merasakan penderitaan kita.
Kalau kita mencari penebusan, itu terdapat dalam penderitaan-Nya.
Kalau kita mencari pembebasan dari hukuman, itu terdapat dalam hukuman yang Ia tanggung.
Kalau kita mencari pengampunan dari kutukan dosa, itu terdapat dalam salib-Nya.
Kalau kita mencari keadilan dipuaskan, itu terdapat dalam pengorbanan-Nya.
Kalau kita mencari penyucian, itu terdapat dalam darah-Nya.
Kalau kita mencari pendamaian, itu terdapat saat Ia turun ke dalam kerajaan maut.
Kalau kita mau mengalahkan kedagingan kita, itu terdapat di dalam kubur-Nya.
Kalau kita mencari hidup baru atau hidup kekal, itu ada dalam kebangkitan-Nya.
Kalau kita mau mewarisi kerajaan Surga, itu melalui kenaikan-Nya kembali ke Surga.
Kalau kita mencari perlindungan, keamanan, berkat melimpah yang tiada habisnya, itu ada dalam kerajaan-Nya.
Kalau kita mau tidak takut untuk menghadapi penghakiman yang akan datang, itu ada dalam otoritas Yesus sebagai hakim.
Dengan kata lain, di dalam Yesus Kristus terkandung setiap jenis kebaikan dengan berlimpah. Itu sebabnya mari kita memuaskan diri kita hanya di dalam Dia, dan bukan dari tempat lain. (Calvin's Institutes, 2.16.19)*

Kalau kita memiliki Kristus seperti ini, perlu tambah apa lagi?

Referensi:

  • Matthew Barrett, The Five Solas (https://www.thegospelcoalition.org/essay/the-five-solas/)
  • Mark Jones, A Christian's Pocket Guide to Jesus Christ (Amazon Link)
  • Stephen Wellum, Christ Alone The Uniqueness of Jesus as Savior: What the Reformers Taught...and Why It Still Matters (The Five Solas Series) (Amazon Link)

    *We see that our whole salvation and all its parts are comprehended in Christ. We should therefore take care not to derive the least portion of it from anywhere else. If we seek salvation, we are taught by the very name of Jesus that it is of Him. If we seek any other gifts of the Spirit, they will be found in His anointing. If we seek strength, it lies in His dominion; if purity, in His conception; if gentleness, it appears in His birth. For by His birth He was made like us in all respects, that He might learn to feel our pain. If we seek redemption, it lies in His passion; if acquittal, in His condemnation; if remission of the curse, in His cross; if satisfaction, in His sacrifice; if purification, in His blood; if reconciliation, in His descent into hell; if mortification of the flesh, in His tomb; if newness of life, in His resurrection; if immortality, in the same; if inheritance of the Heavenly Kingdom, in His entrance into heaven; if protection, if security, if abundant supply of all blessings, in His Kingdom; if untroubled expectation of judgment, in the power given to Him to judge. In short, since rich store of every kind of good abounds in Him, let us drink our fill from this fountain, and from no other. (John Calvin, Institutes, 2.16.19)

Leave a Comment

Comments for this post have been disabled.