SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Apakah Tuhan Ego-Maniak?

Dia adalah Allah, Pencipta yg keberadaan-Nya tidak ada ujung pangkalnya, dan tidak membutuhkan apapun atau siapapun. Dia maha mulia.

Manusia harus rendah hati. Allah tidak. Karena kalau Allah sebagai Sumber Kehidupan dan Sumber Sukacita berbalik dari fokus terhadap Diri-Nya sendiri, Dia berhenti menjadi Allah. Jika Dia tidak berfokus pada kemuliaan-Nya, itu berarti Dia menyatakan bahwa ada sesuatu yg lebih berharga di luar Diri-Nya dan menyangkali kemuliaan diri-Nya.

Itu sebabnya saat Alkitab berkata, “Begitu besar Allah mengasihi dunia ini”, itu berarti Allah mengasihi kita bukan karena kita. Tetapi karena Dia ingin diri-Nya dipermuliakan oleh kita. Saat kita mempermuliakan Dia, menikmati Dia, disanalah kita mengalami sukacita yang terbesar.

Kita memuji apa yang kita nikmati karena kesenangan kita tidak akan komplit sampai kesenangan itu diekspresikan melalui pujian. Kalau kita dilarang untuk bicara, merayakan, dan memuji apa yg kita hargai, cintai, dan senangi, sukacita kita tidak akan komplit.

Jadi jika Allah sangat mengasihi kita dan ingin sukacita kita itu penuh, Dia tidak hanya memberikan Diri-Nya bagi kita dalam Kristus Yesus yang datang ke dunia dan mati bagi kita, tetapi Dia juga harus memiliki pujian hati kita – bukan karena Dia ada kelemahan dan perlu disemangati – tetapi karena Dia tahu kepenuhan sukacita ada dalam pengenalan pribadi yg mendalam tentang Dia, Pribadi yang Termulia di dunia ini.