SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Bagaimana Injil Mengubah Orang Skeptis, Sinis, dan Apatis

Injil adalah berita sukacita bahwa Allah memperbarui seluruh ciptaan melalui kematian dan kebangkitan Kristus Yesus. Saat seorang memahami dan menerima Injil, ia mengalami sebuah ledakan perubahan hidup yang dahsyat. Karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (Roma 1:16). Perubahan substansial tersebut terjadi dalam tiga area hidup: Iman, Kasih, dan Pengharapan (Kolose 1:3-8), sebagaimana gambar berikut:

blog 2018.02.25

Iman dalam Kristus. Kasih kepada orang percaya lain. Pengharapan terhadap surga. Kesamaan dari ketiga hal tersebut adalah ketiganya memiliki obyek di luar diri kita. Kristus, orang percaya, dan surga. Artinya, Injil membuat kita hidup dengan orientasi tidak pada diri sendiri, tapi pada sesuatu di luar dari diri kita.

Konkritnya begini. Beriman pada Kristus berarti kita semakin berani menjalani hidup dengan mengandalkan Kristus, bukan pengalaman dan kemampuan kita. Mengasihi orang percaya lain berarti kita tidak hanya mengorbankan waktu dan tenaga untuk keluarga biologis kita, tapi juga untuk keluarga iman yang berasal dari berbagai latar belakang, budaya, bangsa, bahasa, dan kepribadian yang berbeda (termasuk mereka yang terkadang menjengkelkan!). Berharap pada surga berarti kita tidak bekerja dengan harapan tertuju kepada deposito bank atau karir yang fantastis, tapi pada realita masa depan yang jauh lebih substansial yaitu langit dan bumi yang baru.

Bila Anda mengaku telah memahami Injil, sudahkah hidup Anda menyatakan tiga hal di atas? Bila belum, kemungkinan besar Anda hanya berasumsi Anda mengerti Injil.

Hal kedua yang kita perlu renungkan adalah bahwa ketiga hal diatas tidak dapat kita produksi dalam diri kita sendiri. Memang ada orang yang terlahir dengan temperamen yang mudah percaya pada orang lain (‘beriman’), sebagai orang yg sangat hangat dan penuh kasih (‘mengasihi’), atau yang sangat optimis melihat segala sesuatu (‘berpengharapan’). Namun yang dimaksud disini adalah Injil melahirbarukan seorang percaya dengan supranatural karena Roh Kudus bekerja dalam hatinya. Jadi seorang yang paling skeptis sekalipun menjadi penuh iman. Yang sinis menjadi penuh kasih. Yang apatis menjadi penuh pengharapan.

Apakah hidup Anda telah menunjukkan buah-buah Injil tersebut?