SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Gaya Hidup Seolah-Olah bagi Suami-Istri

Karena kesempatan-kesempatan yang Allah berikan semakin sedikit menjelang kedatangan Kristus yang kedua, rasul Paulus menasihati jemaat Korintus untuk membangun sebuah gaya hidup yang unik: Gaya Hidup Seolah-Olah.

Yang sudah menikah, hiduplah seolah-olah kita tidak menikah. Mengapa? Karena pernikahan itu sementara, selesai saat kematian memisahkan setiap pasangan. Relasi suami istri tidak ada lagi di langit yg baru dan bumi baru. Yang lebih penting lagi, karena kebahagiaan hidup kita tidak bersandar pada pernikahan kita, tetapi pada Kristus.

Tentu kita harus mengasihi istri atau suami kita lebih dari diri kita sendiri. Tentu kita harus saling merendahkan diri satu sama lain dengan pasangan kita. Tetapi semua itu bayang-bayang dari realita yg lebih besar yaitu relasi Kristus, Mempelai Pria kita yg sejati, dan gerejaNya.

Jadi Paulus mengajarkan kalau kita mengalami bahagia pernikahan, ingatlah kita hanya mencicipi sesuatu (foretaste) dari bahagia yang jauh lebih dalam dan lebih besar. Jangan mabuk kepayang dalam kebahagiaan pernikahan yang hanya 50 tahun di dunia ini, dan lupa akan kebahagiaan kita bersama Kristus dalam 50 miliar tahun.

Kalau kita mengalami masalah pernikahan, ingatlah masalah tersebut hanya sementara sifatnya, dan Tuhan ijinkan untuk membentuk kita semakin serupa Kristus (mis, lebih sabar, lebih menguasai diri, dst). Jangan putus asa dan menyerah dalam masalah pernikahan, lalu lupa bahwa Tuhan yang menyatukan kedua belah pihak pasangan suami istri adalah Tuhan yang juga terus menopang keduanya.

Mari kita mengadopsi gaya hidup seolah-olah. Supaya justru bersama pasangan kita kita semakin serius menggenapkan rencana Allah dalam hidup kita. Jangan sampai terbaik, karena pasangan kita malah kita semakin kendor mengejar dan melayani Allah.