SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Lima Inisiatif Allah Menyelamatkan Manusia

Setelah manusia jatuh dalam dosa, Allah berinisiatif untuk menyatakan perjanjian anugerah-Nya untuk mencari dan menyelamatkan manusia. Di pasal yang sama di Kejadian 3, kita melihat lima inisiatif Allah menyelamatkan manusia. 

  1. Allah mencari manusia
    Adam, dimanakah engkau? demikian Allah bertanya. Dia bertanya bukan karena Dia perlu bertanya (karena tidak tahu), tetapi karena Adam perlu ditanya. Allah memberi kesempatan kepada Adam dan Hawa untuk menyadari bahwa ketidaktaatan mereka dengan Allah membuat mereka ada dalam posisi jauh dari Allah. Tadinya berjalan di waktu sore bersama Allah, sekarang terpisah dari Allah.
  2. Allah mengadakan permusuhan antara keturunan perempuan dan keturunan ular
    Manusia telah mencampakkan persahabatannya dengan Allah dan beraliansi dengan Setan saat mereka dengan memilih untuk tidak mempedulikan perintah Allah. Namun saat persahabatan dengan Setan itu diubah menjadi permusuhan, itu berarti dua hal. Pertama, Allah berpihak pada manusia berdosa, yang adalah gambar dan rupa-Nya. Kedua, Allah merestorasi persahabatan yang sudah dirusak Setan.
  3. Allah menjanjikan kemenangan atas Setan
    Seorang keturunan perempuan akan meremukkan kepala Setan, dan Setan akan meremukkan tumitnya. Keturunan yang dimaksud adalah Yesus Kristus. Itulah apa yang sering disebut proto-evangelium, atau Injil yang pertama. Dengan naik ke atas kayu salib, Yesus menghancurkan kepala ular tersebut dan mengambil dalam diri-Nya dosa, rasa malu, dan rasa bersalah manusia. Dalam kematian Kristus, kematian menemui ajalnya.
  4. Allah memberi kulit binatang kepada mereka
    Manusia yang sadar dirinya telanjang menutupi tubuh mereka dengan daun ara. Namun Allah memberi kulit binatang, dan untuk itu ada darah yang tercurah, yaitu darah binatang. Ini adalah korban pertama dalam sistem korban orang Israel yang sangat kompleks, yang semuanya mengacu kepada korban yang terakhir dan yang sempurna, yaitu Yesus sendiri. Yesus adalah domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yohanes 1:29), karena tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan dosa (Ibrani 9:22).
  5. Allah menyelamatkan hati yang memberontak
    Hawa ‘mengambil dan memakan’ buah dari pohon terlarang itu. Yesus berkata saat di malam terakhir bersama murid-murid-Nya, ‘Inilah tubuhku, ambillah dan makanlah’. Bahasa ‘ambil dan makan’ adalah bahasa pemberontakan, yang diubahkan oleh Yesus menjadi bahasa keselamatan. Namun untuk itu, Yesus harus meminum cawan amarah Allah yang suci atas dosa.

Segala puji, hormat, dan syukur hanya kepada Allah yang beranugerah mencari dan menyelamatkan kita yang merasa tidak butuh diselamatkan, menganggap remeh anugerah tersebut, dan tidak hidup berpadanan dengannya.