SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Nabi, Imam, Raja bagi Kristus

Kristus, selaku Penebus kita, menjalankan jabatan Nabi, Imam, dan Raja, baik saat Ia direndahkan maupun saat Ia ditinggikan (Kis 3:21-22; Ibr 12:25; Ibr 5:5-7;7:25; Maz 2:6; Yes 9:6-7; Mat 21:5; Maz 2:8-11). Demikian Westminster Shorter Catechism mengajarkan bagaimana keselamatan kita telah diberikan oleh Kristus. Itu sebab di dalam Kristus, Anda dan saya, juga menjadi nabi, imam, dan raja (huruf kecil) bagi Kristus. Artinya:

  1. Sebagai nabi (Bil 11:29 yang digenapi dalam Kis 2:16-21)
    • Mendengar firman Kristus. Karena Yesus bukan hanya Nabi yang memberitakan Firman, tetapi Firman Allah itu sendiri yang menjadi daging, dan sekarang diam di dalam kita melalui Roh-Nya. Maka sebagai nabi bagi Kristus kita membaca firman Allah bukan hanya untuk pemuasan rasa ingin tahu agar kepala penuh doktrin, tetapi pemuasan hasrat untuk mendengar suara-Nya dan mengenal-Nya lebih dalam.
    • Mengajar dan menegur dengan firman Kristus. “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain” (Kol 3:16).
    • Memberitakan firman Kristus. “Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil” (Kis 8:4).
    • Mempertanggungjawabkan (apologia) firman Kristus. “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat” (1 Pet 3:15).
  2. Sebagai imam (Wahyu 1:5-6)
    • Bersyafaat bagi orang lain. Dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia Allah membawa beban dan keluh kesah gereja, dunia, dan orang-orang di sekitar kita (Ibr 4:14-16).
    • Mempersembahkan diri. Setiap hari seluruh aktivitas kita menjadi persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah (Roma 12:1-2).
    • Berbuat baik secara konkrit. “Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah” (Ibr 13:16).
  3. Sebagai raja (Efesus 2:6)
    • Dengan otoritas firman Allah menyatakan yang salah. “Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa” (Ibr 3:13).
    • Otoritas untuk berperang dan mengalahkan Setan, dunia, dan kedagingan (Ef 6:11-18; Yak 4:7).
    • Otoritas untuk mengelola resources yang Ia percayakan pada kita masing-masing dalam takaran yang berbeda. Waktu, studi, pekerjaan, anak-anak. Karena suatu hari kita mempertanggungjawabkan semua itu kembali kepada Allah.