SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Pandangan yang Mengubahkan

Bagaimana cara kita berubah menjadi serupa Kristus? Dengan memandang kemuliaan Kristus!

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (Yohanes 1:14)

Frase “kita telah melihat” (theaomai – yang sepintas terdengar seperti siu may) sebenarnya berarti: "untuk memandang, memperhatikan dengan seksama, merefleksikan sesuatu yang dilihat. Kata 'teater' berasal dari kata ini. Ketika kita pergi ke teater untuk menonton orkestra, opera, atau broadway show, kita memakai energi ekstra untuk mengikuti acara tersebut (bukan hanya karena kita membayar $65 untuk mendapatkan tempat duduk yang baik, tetapi karena kita ingin memahami dan mengikuti acara tersebut).

Ketika Yohanes menulis 'kita telah melihat', teater yang ada dibenaknya mungkin adalah transfigurasi Kristus yang disaksikan Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Kemuliaan Kristus sekilas yang dilihat Yohanes tersebut mengubah hidupnya secara dahsyat, memampukan dia untuk tetap tinggal di kaki salib tatkala orang lain telah meninggalkan Kristus.

Menyimak dengan penuh intensitas kemuliaan Kristus akan mendatangkan efek yang luar biasa pada diri orang yang menyimak. Ini adalah topik yang penting dalam Perjanjian Baru. Ada tiga efek minimal:

Pertama, kita diubahkan menuju kemuliaan yang lebih besar. 2 Korintus 3:18 mencatat “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”

Kedua, kita menerima kasih karunia yang lebih besar. Yohanes 1:14-16 mencatat “karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia”.

Ketiga, kita menerima sukacita yang lebih besar. 1 Yohanes 1:1-4 berkata bahwa saat kemuliaan Kristus itu disaksikan kepada banyak orang, hasilnya adalah sukacita surgawi yang lebih besar: “Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.”

Bila salib menjadi puncak dari kemuliaan Allah dalam Kristus dinyatakan, karena amarah Allah yang suci atas dosa dan pengampunan Allah yang kasih atas orang berdosa bertemu, maka kita perlu terus memandang kepada salib. Datanglah kepada salib-Nya setiap hari. Pikirkan implikasinya dalam setiap kehidupan kita, dan kita akan menerima kemuliaan, kasih karunia, dan sukacita yang lebih besar. Kita akan diubahkan semakin serupa Kristus.